Ditinjau oleh dr. Haidar Zain
BANDUNG, OBATKANKER.ID – Sistem imunitas atau sistem kekebalan menjadi benteng pertahanan tubuh dari berbagai serangan penyakit. Dapat dikatakan bahwa kesehatan seseorang secara signifikan dipengaruhi oleh fungsi sistem imunitas tubuh itu sendiri.. Akan tetapi, berbeda pada sebagian orang, perkembangan kanker membuat daya tahan tubuh pengidapnya menjadi lebih lemah sehingga pengidap kanker menjadi lebih mudah untuk terkena infeksi, baik karena virus, bakteri, maupun jamur.
Perubahan daya tahan tubuh pada pengidap kanker dalam menangkal infeksi penyakit bisa disebabkan oleh berbagai penyebab, bisa oleh karena keberadaan kanker itu sendiri atau bahkan disebabkan oleh sebagian besar perawatan kanker yang sedang dijalani. Sebagaimana yang dijelaskan oleh American Cancer Society, bahwa penyebab pengidap kanker berpeluang lebih sering terkena infeksi dikarenakan:
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa jenis kanker dapat memengaruhi langsung kerja dari sistem imunitasnya, seperti pada kanker limfoma Hodgkin atau non-Hodgkin, kanker myeloma, dan kanker leukemia yang secara umum memang bermula dari sel yang berperan dalam sistem imunitas tubuh. Kanker mengubah sel-sel imunitas untuk berbalik menyerang sel imunitas lain yang masih sehat sehingga sistem imunitas tubuh pengidapnya menjadi lemah dan berimbas pada pengidap kanker yang menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Dalam praktiknya, pengobatan kanker bertujuan untuk menangani pertumbuhan sel ganas dan meringankan gejala yang timbul. Akan tetapi, beberapa jenis pengobatan kanker pada kenyataannya dapat melemahkan sistem imunitas pengidap kanker akibat efek samping yang ditimbulkan mampu merusak sistem imunitas tubuh pengidap, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Contoh pengobatan yang menimbulkan kerusakan jangka panjang pada sistem imun adalah operasi pengangkatan limpa akibat adanya kanker pada organ tersebut. Prosedur tersebut membuat pengidap sangat rentan terserang penyakit karena limpa merupakan salah satu organ yang berperan dalam fungsi kekebalan tubuh.
Dilansir dari American Cancer Society, berbagai pengobatan kanker yang umum digunakan juga berisiko menurunkan daya tahan tubuh meski pengaruhnya hanya sementara, pengobatan tersebut yaitu kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi hormon. Tidak hanya itu, pengobatan dengan transplantasi stem cell juga berisiko dapat merusak sel imunitas tubuh yang membuat pengidapnya rentan terserang penyakit.
Setiap pengobatan kanker memiliki keunggulan tersendiri dalam menangani kanker, begitupun pengobatan kanker di Rumah Sakit Kanker – CMI Hospital yang menggunakan obat kanker Formula Ibnu Sina. Keunggulan pengobatan dengan metode Ibnu Sina ini adalah dengan memperbaiki sistem imunitas pengidap kanker. Hal tersebut dirasakan oleh banyak pasien Rumah Sakit Kanker – CMI yang mengakui bahwa tubuh mereka terasa lebih segar, bahkan beberapa di antaranya merasa tidak sedang mengidap kanker. Keunggulan ini dimiliki karena obat kanker Formula Ibnu Sina diracik dengan hanya mengambil senyawa dan zat terbaik dari berbagai organisme maupun mineral yang tidak hanya aktif bersifat antikanker, tetapi juga berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh.
Obat kanker CMI hadir sebagai solusi pengobatan kanker tanpa operasi dan kemoterapi. Obat kanker CMI dibuat agar seluruh pasien kanker dapat mengobati penyakitnya dengan aman dan nyaman sehingga pasien dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Informasi selengkapnya mengenai Obat Kanker CMIhospital dapat melalui Call Center (022) 253 1000 atau WhatsApp 0811 9161 166.
https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/physical-side-effects/low-blood-counts/infections/why-people-with-cancer-are-at-risk.html