Bandung, Mungkin tidak ada istilah yang lebih pas untuk menggambarkan kejadian tak terduga dalam hidup Ummi Khairiyah selain ‘bak sudah terjatuh, tertimpa tangga’. Setelah menjalani operasi pengangkatan tumor di ovarium atau indung telur, ia merasa sangat kecewa ketika didiagnosis menderita kanker ovarium.
Rasa tidak nyaman yang ia rasakan di daerah perutnya menuntun Ummi untuk memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan ini mengungkapkan adanya tumor di ovarium atau indung telur kanannya seberat 5 kg yang harus ia angkat melalui operasi.
Ketika operasi berhasil dijalani, kondisi Ummi tidak berakhir sesuai harapan. Kabar buruk baru justru datang : Ia terkena kanker di indung telur yang dipicu akibat adanya goresan saat proses operasi.
Enggan Kemoterapi
Dokter menyarankan Ummi untuk menjalani pengobatan kemoterapi, namun Ummi menolak. Ia sudah cukup merasakan dampak efek samping dari tindakan operasi dan tidak ingin merasakan dampak efek samping lain dari kemoterapi.
Pengalamannya dalam menyaksikan orang terdekat menjalani kemoterapi semakin membuatnya enggan sependapat bahwa kemoterapi adalah satu-satunya solusi. Ia yakin, pasti ada solusi pengobatan kanker yang lebih baik.
Keyakinan Ummi membawanya pada pengobatan kanker tanpa kemoterapi di Klinik Utama CMI. Dengan bermodalkan kesadaran mengenai pengobatan kanker yang baik, rasa semangat dan rasa percaya, ia menjalani pengobatan kanker di Klinik Utama CMI selama 7,5 bulan.
Sembuh kanker ovarium dalam 7,5 bulan
7,5 bulan yang ia jalani untuk pengobatan kanker akhirnya membawa kabar baik, Ibu rumah tangga berumur 53 tahun ini kini dinyatakan bebas dari kanker berdasarkan keterangan hasil lab yang ia terima.
Sebagai penderita kanker ovarium yang telah sembuh, dengan tulus Ia mengharapkan kesembuhan para pejuang kanker yang lain di luaran sana.
Ia berpesan untuk menghilangkan segala keresahan dalam memilih pengobatan yang tepat tanpa efek samping dan untuk turut membekali diri dengan ilmu pengetahuan mengenai penyakit yang diderita dan pengobatannya agar tidak salah langkah.