Kanker payudara menjadi urutan kedua penyebab kematian terbanyak setelah kanker paru. Operasi dan kemoterapi menjadi pengobatan yang umum untuk kanker payudara. Setelah benjolan diambil dengan operasi, biasanya akan dilakukan kemoterapi yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
Awal mula munculnya benjolan ini karena adanya kerusakan struktur darah. Apabila kerusakan struktur darah ini tidak diperbaiki, maka kemungkinan tumbuhnya benjolan baru akan tetap ada, meskipun sudah dilakukan operasi.
Nah, ternyata ada loh pengobatan kanker payudara yang mampu memperbaiki struktur darah. Pengobatan ini tidak dilakukan dengan tindakan invasif seperti operasi dan kemo tetapi dengan terapi obat yang formulanya mampu untuk memutus inti sel kanker tanpa merusak sel yang masih normal.
Sobat CMI bisa mendapatkan informasi detail mengenai layanan kesehatan yang ada di CMI Hospital dengan menghubungi kami di (022) 253 1000.
BANDUNG, Limfoma merupakan jenis kanker yang menyerang sistem limfatik tubuh manusia. Sistem limfatik menghubungkan seluruh kelenjar getah bening yang mempunyai peran penting dalam hal kekebalan tubuh. Limfoma terjadi akibat perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel limfosit1, kemudian tumbuh secara abnormal pada kelenjar getah bening.
Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)
Gejala yang ditimbulkan akibat limfoma adalah adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening (ketiak, leher, dada atau lipatan paha), suhu tubuh yang naik turun, demam dan keringat di malam hari, sesak napas dan batuk, mudah lelah serta penurunan berat badan yang drastis. Namun, pada beberapa kasus, limfoma bahkan tidak menimbulkan gejala terutama pada stadium awal.
Tidak semua benjolan atau pembengkakan pada kelenjar getah bening merupakan limfoma, benjolan bisa saja terjadi akibat respon tubuh dalam melawan bakteri atau virus yang menyebabkan sel darah putih dan cairan berkumpul pada kelenjar getah bening. Lebih lanjut dr. Krisna dari CMI Hospital – Rumah Sakit Kanker menjelaskan bahwa untuk mengetahui apakah pembengkakan yang terjadi pada tubuh seseorang merupakan limfoma atau bukan, harus diawali dengan penggalian riwayat kesehatan pasien kemudian pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan laboratorium, radiologi sampai imunohistokimia2.
Solusi Pengobatan Kanker tanpa Operasi, Kemoterapi dan Radioterapi
CMI Hospital – Rumah Sakit Kanker dapat menjadi pilihan pemeriksaan dan pengobatan kanker tanpa tindakan operasi dan kemoterapi. CMI Hospital – Rumah Sakit Kanker menangani penyakit kanker dengan pengobatan komplementer terintegrasi, tanpa tindakan operasi dan kemoterapi dengan terapi kanker yang minim efek samping. Pengobatan kanker di CMI bekerja lebih cepat dari perkembangan sel kanker dan dapat menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel normal di sekitarnya sehingga pasien akan merasa nyaman selama menjalani pengobatan kanker.
Informasi selengkapnya mengenai CMI Hospital – Rumah Sakit Kanker dan metode pengobatannya
Kanker bukan hanya sekedar penyakit yang ditakuti atau dibenci saja, melainkan juga makhluk keji yang sering digunakan sebagai senjata pemasaran di dunia kesehatan. Seakan tidak cukup dengan itu, kanker juga menjadi sosok yang memicu rasa takut dan ketidakpastian dalam benak banyak orang. Bahkan tidak jarang orang-orang menyaksikan film romansa yang menceritakan kisah cinta memilukan karena salah satu pasangannya menderita kanker dan tidak berumur panjang. Dengan segudang fakta dan kesan yang sering kita dengar, ada salah satu sifat kanker yang luput dan jarang terpikirkan oleh kebanyakan orang : Kanker tidak bersifat diskriminatif.
Kanker si anti diskriminasi
Meskipun faktor resiko kanker sangat diketahui banyak orang, tetapi tidak jarang juga orang menderita penyakit kanker diakibatkan oleh faktor resiko yang tidak jelas. Bukan sedikit kasus penderita kanker yang memiliki riwayat pola hidup sehat, tidak terpapar zat atau polusi yang toksik dan tidak memiliki riwayat keluarga penderita kanker. Riset terbaru dari John Hopkins University mengungkapkan bahwa banyak pengetahuan tentang kanker yang kita anggap benar ternyata belum tepat. Menurut riset John Hopkins, hanya 29% kasus kanker yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan 5% kasus tumor yang disebabkan oleh mutasi gen turunan. Hal ini menunjukan ada sekitar 66% kasus kanker yang disebabkan oleh kegagalan genetik yang tidak disengaja saat sel bereproduksi. Jika merujuk pada beberapa jenis kanker seperti kanker tulang dan kanker otak, 95% yang mutasi yang menyebabkan kankernya adalah kegagalan genetik yang terjadi saat sel bereproduksi.
Hasil riset John Hopkins menghasilkan 2 kesimpulan, yaitu : 1. Pada kebanyakan kasus, kanker terjadi karena kondisi kita yang sedang tidak beruntung hingga terjadinya kegagalan genetik dalam proses reproduksi sel tubuh, dan 2. Sebaik atau se-sehat apapun pola hidup seseorang, skrining atau pemeriksaan kanker secara rutin merupakan hal yang penting dan dibutuhkan.
Jadi, apakah pola hidup sehat tidak menjamin risiko terkena kanker ?
Tentu saja pola hidup sehat dapat mengurangi risiko terkena kanker, tetapi siapapun harus tetap waspada karena nyatanya kanker memang bisa menyerang siapa saja. Siapapun yang terdiagnosa kanker tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau penyakit yang diderita. Karena faktanya penyakit kanker sulit dihindari, bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali dan tanpa diskriminasi. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menjalani pengobatan sebaik mungkin. Pilihlah pengobatan yang sesuai dengan kondisi anda seperti pengobatan kanker tanpa efek samping di CMI. Konsultasikan keluhan anda secara gratis pada dokter profesional melalui Kontak Klinik Utama CMI.
Apa itu kanker? Kenapa kita harus mengetahui proses terjadinya kanker? Apakah anda salah satu orang yang memiliki risiko penyakit ini?
Kanker adalah sebuah penyakit gen yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan yang tidak normal, dapat menginvasi jaringan sekitarnya dan atau bermetastatis (berpindah) ke organ lain. Istilah lain yang biasa digunakan adalah tumor ganas, keganasan dan neoplastik ganas.
Proses terbentuknya sel kanker dalam tubuh manusia disebut juga karsinogenesis dalam istilah kedokteran. Biasanya proses terjadinya sel kanker ini berkisar antara 10-30 tahun. Namun ada berbagai faktor resiko yang juga mempengaruhi, ada faktor resiko yang “tidak dapat dikendalikan” (seperti usia, jenis kelamin, riwayat kanker sekeluarga) dan ada faktor yang “dapat dikendalikan” (polusi, gaya hidup, rokok dan infeksi kronik).
Jenis kanker ada bermacam-macam. Hal ini tergantung dari organ atau jaringan mana yang bermasalah atau diserang oleh sel kanker. Misal pada pria, kanker dapat menyerang organ seperti tenggorokan, kerongkongan, kulit, paru-paru, usus, perut, kandung kemih, prostat dan testis. Sedangkan pada wanita, kanker dapat menyerang beberapa bagian yang sama dan juga organ-organ vital wanita seperti payudara dan serviks.
Karena merupakan sebuah penyakit yang tidak mengenal batas usia, oleh karenanya sangatlah penting untuk mengerti bagaimana tahapan penyebab terjadinya kanker, penyebab terjadinya dan juga bagaimana mencegah sel kanker terjadi dalam tubuh kita dan keluarga kita. Proses terjadinya sel kanker atau karsinogenesis terdiri dari 3 tahapan, yaitu inisiasi, promosi dan progresi.
Tahap Inisiasi Pada tahap inisiasi atau tahap terbentuknya sel kanker awal, terjadi perubahan genetik dalam sel somatik (sel inisisi) normal melalui proses mutasi dan masuk ke mekanisme perkembangan menjadi sel tidak normal. Mutasi pada tingkat DNA menyebabkan sel tumbuh lebih cepat dari sel sekitarnya, perubahan ini mengaktivasi gen pertumbuhan (proto-oncogene) dengan menghambat gen penahan (tumor suppresor gene). Tahap ini terjadi dalam beberapa hari tetapi sel dapat kembali normal. Senyawa yang terlibat dalam tahap ini disebut inisiator .
Tahap Promosi Merupakan perkembangan awal sel yang terinisiasi membentuk klon melalui pembelahan dan berinteraksi melalui komunikasi antar sel. Menstimulasi sitogenik, faktor diferensiasi, proses mutasi dan non mutasi (epigenetik) dan merupakan awal pertumbuhan pra neoplastik. Proses ini membutuhkan waktu lebih lama bahkan beberapa tahun. Senyawa yang meransang pembelahan sel disebut promotor atau epigenetik karsinogen.
Tahap Progresi Pada tahap ini, terjadi instabilitas genetik yang menyebabkan perubahan mutagenik dan epigenetik. Proses ini menghasilkan klon baru sel-sel tumor yang memiliki aktivitas proliferasi, bersifat invasif menyerang jaringan sekitar dan peningkatan potensi metastasis atau menyebar ke tempat lain. Jika tidak ada yang menghalangi, sel kanker tumbuh dalam jumlah banyak dan mempengaruhi fungsi tubuh atau menimbulkan keluhan (gejala klinis). Tahapan ini berjalan lebih cepat.
Berdasarkan pemaparan di atas, tentu kita bisa mulai melakukan pencegahan sejak dini dengan mengurangi aktivitas yang dapat beresiko kanker, khususnya resiko yang dapat dikendalikan. Mulai dengan pola hidup sehat dan menjaga keluarga terdekat dari resiko penyebab kanker merupakan langkah awal menjauhkan diri dan keluarga dari penyakit kanker.